ANALISIS UNSUR INSTRINSIK DALAM NOVEL “SI PUTIH” KARYA TERE LIYE DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

Muhamad Rega Nasyirudin. 203200028. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN. UNIVERSITAS BALE BANDUNG. 2024.

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi permasalahan bahan ajar menggunakan materi lama dan tidak inovatif,  sehingga menyulitkan siswa memahami unsur-unsur intrinsik novel dan rendahnya kemampuan siswa dalam membaca. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Pemanfaatan novel Si Putih karya Tere Liye sebagai alternatif Bahan Ajar sastra di Sekolah Menengah Atas (SMA). Metode penelitian  dalam penelitian ini menggunakan metode Kualitatif dengan desain penelitian menggunakan Deskriptif Kualitatif. Penelitian kualitatif didasari pada data primer dan skunder. Data primer diperoleh dari novel Si Putih karya Tere Liye juga hasil Angket yang disebar pada guru dan siswa, data skunder diperoleh dari  buku pengkajikan lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa (1)Tema terdapat 34 (mayor 1, minor 33); (2) Alur terdapat 3 alur yakni alur maju semua; (3) Tokoh terdapat (tokoh utama berjumlah 3, dan terdapat tokoh tambahan berjumlah 4); (4) Latar terdapat 14 latar (latar tempat 6, latar waktu 7 dan latar sosial budaya 1); (5) Sudut pandang terdapat 14 sudut pandang (sudut pandang orang pertama 3 dan sudut pandang orang ketiga 11); (6) Gaya bahasa terdapat 14 gaya gahasa (majas Hiperbola berjumlah 4, Mentafora berjumlah 1, Erotesis berjumlah 2,  Personifikasi berjumlah 7); (7) Amanat terdapat 2 amanat yang ada di dalam novel tersebut; (8) Berdasarkan hasil penyebaran Angket kepada 7 guru mata pelajaran bahasa Indonesia dengan total sampel 34 siswa dari 3 sekolah, melalui hasil Angket menyatakan bahwa pemanfaatan unsur intrinsik pada novel Si Putih karya Tere Liye sebagai bahan ajar sastra ini sudah sangat layak sesuai dengan kurikulum yang digunakan di sekolah menengah atas (SMA) dan sudah memuat materi-materi pelajaran yang tercantum dalam Capaian Pembelajaran  (CP) yang terdapat dalam Kurikulum Merdeka (KURMER). Buku Ajar  sudah relevan dengan kurikulum yang berlaku di SMA, buku yang berisikan novel ini berkomunikatif serta menyatakan sudah layak untuk di manfaatkan sebagai bahan ajar sastra di Sekolah Menengah Atas.