YUNAS HENDRIAWAN. 102190004. PROGRAM STUDI AGRIBISNIS. FAKULTAS PERTANIAN. UNIVERSITAS BALE BANDUNG. 2023.
ABSTRAK
Kentang (Solanum Tuberosum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang cukup strategis dalam penyediaan bahan pangan untuk mendukung ketahanan pangan (Karjadi, 2016 dalam Saputro dkk, 2019). Walaupun tanaman kentang di Indonesia merupakan salah satu bahan pangan alternatif, tetapi tidak mengurangi akan pentingnya dilakukan pengembangan terhadap komoditas yang satu ini. Kentang (Solanum Tuberosum L.) menjadi salah satu komoditi yang mendapat prioritas pengembangan di Indonesia karena kandungan gizi yang cukup tinggi, sehingga cukup banyak dikonsumsi. Berdasarkan angka konsumsinya, kentang merupakan bahan pangan ke empat di dunia setelah padi, jagung dan gandum (Wattimena, 2000). Menurut data Kementan rata-rata konsumsi kentang di Indonesia per kapita per tahun pada 2018, 2019 dan 2020 adalah 2,28 kg, 2,73 kg dan 2,54 kg. Menurut Badan Pusat Statistik (2021) total produksi kentang di Indonesia pada tahun 2019 bersikar 1,31 juta ton dan mengalami penurunan pada tahun 2020 menjadi 1,28 juta ton. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini mengambil lokasi di PD Agro Karya Mandiri Desa Sukamanah Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan PD Agro Karya Mandiri ini merupakan kelompok tani yang memiliki banyak prestasi di tingkat daerah maupun nasional dan penelitian ini dilakukan secara studi kasus di lokasi tersebut. Data penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang dikumpulkan langsung dari sumber utama yaitu PD Agro Karya Mandiri yang dijadikan tempat penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan melalui tiga cara yaitu 1) wawancara, 2)
Kata kunci : kentang, bauran,PD agro karya mandiri