ERNA. 204190016. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN. UNIVERSITAS BALE BANDUNG. 2023.
ABSTRAK
Tradisi Miteumbeuyan Mipit Pare di kampung Sukajadi merupakan bentuk rasa syukur pada Sang
Maha Kuasa atas keberlimpahan hasil panen dan kepercayaan terhadap mitologi Nyi Pohaci. Percepatan arus
globalisasi telah mengubah gaya hidup masyarakat sehingga menyebabkan pelaku tradisi semakin berkurang.
Kurangnya akses di pendidikan formal mengenai tradisi setempat pun mengakibatkan masyarakat semakin
tabu terhadap nilai-nilai di lingkungan tempat tinggalnya sendiri, sehingga terjadilah dekadensi moral akibat
ketidakmampuan memfilter hal negatif dari modernisasi. Diskomunikasi antara tradisi yang dikemas secara
apik menggunakan unsur simbolik pun sering dianggap bersinggungan dengan ajaran agama sehingga
menimbulkan multitafsir pandangan yang mengarah pada konflik masyarakat. Berangkat dari hal tersebut,
maka penulis bertujuan memahami makna simbol, menganalisis faktor-faktor internalisasi serta menyisipkan
nilai-nilai dalam tradisi miteumbeuyan mipit pare menjadi salah satu sumber pembelajaran IPS. Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Tekhnik pengumpulan data oleh Spradley
melalui empat tahapan utama, yaitu analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial dan penemuan
tema-tema budaya. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa pelaksanaan Tradisi Miteumbeuyan Mipit Pare
memiliki beberapa tahapan yang masing-masing dari tahapannya mempunyai makna simbolik tentang ngaji
diri (filsafat adat). Dalam internalisasinya ditemukan faktor pendukung dan penghambat, serta nilai-nilai
etnopedagogi berkaitan dengan kecerdasan ekologis sehingga cocok menjadi bagian dari pendidikan berbasis
kearifan lokal (etnopedagogi).
Kata Kunci : Nilai-Nilai, Sumber Belajar, Tradisi Miteumbeuyan Mipit Pare