EFEKTIVITAS PROGRAM BANTUAN SOSIAL KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) TERNAK DOMBA OLEH DINAS SOSIAL DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA BOJONGKUNCI KECAMATAN PAMEUNGPEUK KABUPATEN BANDUNG

KARNITA. 401200020. PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK. UNIVERSITAS BALE BANDUNG. 2024.

ABSTRAK

Kabupaten Bandung menjadi daerah percontohan untuk penerima bantuan sosial KUBE dari Provinsi Jawa Barat yaitu Kecamatan Cimenyan dan Kecamatan Soreang. Namun, peneliti mengkaji KUBE tidak di dua kecamatan tersebut, melainkan Kecamatan Pameungpeuk, peneliti mengambil kecamatan tersebut sebagai percontohan dan lokus penelitian karena berdasarkan observasi yang peneliti lakukan, terdapat anomali yang menarik, mengingat walaupun Pameungpeuk adalah kecamatan Industri, namun tingkat kemiskinan cukup tinggi, terlebih, desa Bojongkunci merupakan desa dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Kecamatan Pameungpeuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas program bantuan sosial kelompok usaha bersama (KUBE) oleh Dinas Sosial dalam upaya pemberdayaan masyarakat di Desa Bojongkunci Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan grounded theory. Teknik pengumpulan data dengan observasi langsung, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teori dari E. Sutrisno dengan lima indikator yang digunakan yaitu: Pemahaman Program, Ketepatan Sasaran, Ketepatan Waktu, Tercapainya Tujuan dan Perubahan Nyata, diketahui bahwa pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) ternak domba di Desa Bojongkunci, tidak berangkat dari usulan pihak pengurus wilayah, program ini merupakan aspirasi yang disampaikan melalui anggota DPRD Kabupaten Bandung, Toni Permana, yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Nasdem. Program belum bisa di katakan efektif. Sebab, program bantuan sosial KUBE ternak domba menunjukkan efektivitas yang bervariasi. Meskipun ketepatan sasaran, dan ketepatan waktu dinilai cukup sesuai, namun pemahaman program adanya perbedaan persepsi, komunikasi yang kurang baik, serta keterbatasan dalam transparansi internal menghambat pencapaian tujuan program secara optimal. Selain itu, perubahan nyata dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam aspek kesejahteraan, akses sumber daya, partisipasi, kesadaran kritis, dan kontrol masyarakat, masih belum terlihat signifikan. Komponen-komponen ini perlu diperkuat untuk meningkatkan efektivitas program secara keseluruhan.

Kata Kunci: Efektivitas Program, Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Sosial