Perubahan Orientasi Produksi Alat Tenun Bukan Mesin (Atbm) Dari Tenun Kain Menjadi Tenun Keset (Upaya Peningkatan Pendapatan Pengrajin Di Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung)

Neneng Sri Andini. B1A150006. Program Studi Pendidikan Geografi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Bale Bandung. 2019.

ABSTRAK

Tahun 1930-an merupakan awal perkembangan industri tekstil di Majalaya dan sekitarnya, yaitu industri tenun rumahan yang menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM). mulai tergeser karena tidak mampu bersaing dengan alat tenun mesin (ATM). Hal ini tidak serta merta membuat masyarakat Majalaya dan sekitarnya mereka berinovasi dengan alat tenun bukan mesin (ATBM) yang semula dimanfaatkan menenun kain sekarang menjadi tenun keset. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan industri ATBM setelah adanya ATM, eksistensi industri tenun kain ATBM setelah maraknya ATM, serta pengaruh produksi ATBM dari tenun kain menjadi tenun keset terhadap peningkatan pendapatan pengrajin. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif kuantitatif dengan melakukan observasi lapangan, wawancara, angket, studi dokumentasi, penelaah pustaka. Lokasi yang dijadikan populasi dalam penelitian adalah Desa Ibun karena pada saat ini Desa Ibun terkenal sebagai wilayah penghasil keset dengan jumlah sampel sebanyak 66 responden dengan menggunakan rumus RAO. Hasil penelitian menunjukan keberadaan industri tenun tradisional masih bertahan hingga saat ini meskipun produksi yang di hasilkan bukan lagi tenun kain tetapi tenun keset (100%), eksistensi industri tenun kain dengan ATBM masih ada hanya saja sudah sangat jarang karena sudah dilakukan inovasi yang tadinya ATBM tersebut menghasilkan tenun kain sekarang menghasilkan tenun keset (29%), perubahan orientasi produksi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan ekonomi penduduk setempat (100%).

 Kata Kunci: Industri, Ibun, ATBM, Keset.